Membangun Dalam kasih
Kondisi pedalaman Papua yang sebagian besar merupakan pegunungan dan akses yang sulit menyebabkan ketertinggalan yang cukup jauh dari daerah lain. Untuk lebih mendekatkan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat, maka Kabupaten Jayawijaya kemudian dimekarkan menjadi beberapa kabupaten, dan melalui Undang-Undang No.3 Tahun 2008 lahirlah Kabupaten Memberamo Tengah dengan Kobakma sebagai ibukotanya. Wilayah administrasi Kabupaten Memberamo Tengah sendiri di kelilingi oleh beberapa kabupaten dimana sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Yalimo dan Kabupaten Jayapura, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tolikara, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Memberamo Raya, dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Jayawijaya, sebagai kabupaten induk. Dengan luas Wilayah 1.705 Km2, dan jumlah penduduknya sebesar 70.000 jiwa maka ini merupakan modal utama dari Memberamo Tengah untuk merangkak hingga akhirnya berdiri tegak sejajar dengan kabupaten lainnya di Papua. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di kabupatem muda tersebut diperlukan seorang leader yang dianggap mampu dan mempunyai konsep yang jelas kedepannya. Untuk itu tampillah David Pagawak S.Sos yang ditujuk sebagai caretaker Bupati untuk merintis sebuah jalan menuju arah kemajuan yang dicita-citakan masyarakat Memberamo Tengah. David pagawak sendiri merupakan figur yang dianggap tepat setelah sebelumnya dinilai sukses membuktikan kapasitasnya sebagai Kepala Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kabupaten Jayawijaya.
Visi dan Misi
Demi pertumbuhan dan percepatan Pembangunan Memberamo Tengah Pemerintah daerah kemudian merumuskan Visi Mewujudkan masyarakat Kabupaten Mamberamo Tengah menjadi saluran berkat bagi semua suku bangsa dan sejahtera beriman, bermartabat serta berwawasan lingkungan. Visi ini kemudian dijabarkan dalam Misi sebagai berikut :
1. Terwujudnya kesadaran bangsa dalam bingkai NKRI melalui pembinaan agama, adat dan sosial budaya
2. Terciptanya tata ruang wilayah dan kota Kabupaten Mamberamo Tengah yang berwawasan lingkungan.
3. Terwujudnya pemerintahan yang bersih, berwibawa, akuntabilitas dan bermartabat melalui pembentukan struktur organinsasi dan tata pemerintahan daerah Kabupaten Memberamo Tengah dengan prinsip “Kaya Fungsi dan “Miskin Struktur.
4. Terbangunnya Infrastruktur jalan, jembatan dan fasilitas umum, sarana perekonomian, kesehatan, pendidikan Kabupaten Mamberamo Tengah dengan pendekatan wawasan lingkungan.
5. Menciptakan pusat pengembagan kota kecil di setiap distrik untuk memperkuat sektor sektor unggulan guna meningkatkan pendapatan dan swadaya masyarakat menuju kemandirian yang permanen dan kokoh.
Mengejar Ketertinggalan
Seperti halnya sebagian besar daerah di wilayah pegunungan Papua, Memberamo Tengah juga memiliki topografi yang yang terdiri dari bukit, lembah. Kondisi ini mengakibatkan mobilisasi akses keluar masuk wilayah Memberamo Tengah merupakan masalah utama dalam membangun Kabupaten ini. Tidak ingin membuang-buang waktu Pagawak memulai langkah besarnya dengan melengkapi struktur Sepuluh orang pejabat eselon II, III dan IV di lingkungan pemerintah Kabupaten Memberamo Tengah diambil sumpah dan janji jabatannya oleh Penjabat Bupati Memberamo Tengah, David Pagawak, S.Sos di Gedung Mas Budi Wamena. Berdasarkan SK Gubernur nomor SK.821.2-042 tanggal 04 Februari 2009 dan SK. 821.2-4364 tanggal 18 Desember 2008. Para pejabat yang dilantik yaitu, 2 orang pejabat eselon II yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala Distrik Kobakma dan Pelaksana Tugas Kepala Distrik Kelila, 7 orang pejabat eselon III dan 1 orang pejabat eselon IV. “Mereka yang dilantik merupakan aparat yang dibutuhan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Kepercayaan ini merupakan suatu kebanggaan, oleh sebab itu saya menghimbau kepada pejabat yang baru dilantik, agar dapat menjalankan tanggungjawab dengan baik,” ujar David Pagawak ketika itu.
Infrastruktur
Bupati Mamberamo Tengah David Pagawak, Rabu (4/3) mencanangkan dimulainya pembangunan infrastruktur di daerahnya. Hal itu dikatakan Pagawak dalam suatu ibadah syukuran dipimpin Pdt. Fredy Ayomi di halaman Kantor Distrik Megabilis, awal April lalu.
Pencanangan pembangunan di kabupaten baru itu ditandai dengan pengoperasian alat berat (eksavator) dan dam truk langsung oleh Bupati David Pagawak yang mendapat sambutan tepuk tangan masyarakat daerah itu.
Pagawak mengatakan kehadiran alat berat di daerahnya itu merupakan anugerah Tuhan karena kabupaten ini belum memiliki jalan darat maupun angkutan sungai. Alat berat tersebut bisa berada di Taria Distrik Megabilis yang terletak di pedalaman Papua.
Sementara mobilisasi alat berat, serta kebutuhan lain kedaerahnya, Pagawak, bekerjasama dengan PT Marta Buana Abadi (MBA), mendatangkan pesawat Heli Kamov 3211 BC PK-JTC dan Pilatus 6, dengan baseops di Bandara Sentani,.
Heli Kamov ini mempunyai kapasistas penumpang sebanyak 13 orang, dan beban muatan maksimal 5 ton atau tergantung dari jarak tempuhnya. Helikopter buatan Rusia ini dibeli oleh perusahaan Korea, yang didatangkan ke Indonesia melalui PT Marta Teknik.
Menurut Pagawak perusahaan yang memasukkan alat berat ke kabupaten yang dipimpinnya itu bekerja menggunakan modalnya sendiri karena Pemkab Mamteng belum memiliki dana yang besar.
Walaupun Pemkab Mamteng belum mengeluarkan dana untuk membayar heli Kamov maupun alat-alat berat tersebut, saat ini peralatan itu sudah berada di Mamteng. Ini membuktikan bahwa perusahaan pemilik heli maupun alat berat mau membantu rakyat Papua, khususnya yang berada di kampung-kampung terpencil di pedalaman. Bupati Pagawak meminta masyarakat di daerahnya agar mendukung program pembangunan yang akan dilaksanakan pihaknya, termasuk membantu perusahaan-perusahaan yang akan membangun Memberamo tengah.
Untuk membuka keterisolasian daerah, pihaknya akan membuka jalan tembus dari dataran rendah ke dataran pegunungan tengah poros Taria- Kobakma - Wolo - Daria - Wamena.
Diharapkan dengan pembangunan jalan tersebut, kabupaten ini akan terbuka sehingga masyarakat dapat dengan mudah memasarkan hasil pertanian, perkebunan dan buah-buahan ke ibu kota kabupaten tetangganya seperti Jayawijaya, Tolikara, dan Mamberamo Raya.
Direncanakan Distrik Taria akan dijadikan kawasan pertanian dan peternakan. Sementara, pusat pemerintahan berada di tengah-tengah antara Distrik Megabilis dan Distrik Kobakma. Selain akses darat Memberamo tengah juga sedang berusaha memperluas dan memperpanjang lapangan terbang Taria, untuk memperlacar dan meningkatkan frekuensi penerbangan ke daerah ini.
Pendidikan
Sebelum berdiri sebagai sebuah kabupaten banyak Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Mamberamo Tengah, sudah lama tidak menjalankan aktivitas belajar-mengajar karena tidak punya tenaga guru.
Keadaan ini diperparah oleh kondisi gedung sekolah yang rusak berat.
Sekolah-sekolah dasar yang terlantar itu umumnya berada di kampung-kampung yang terisolasi.
Hal ini diakibatkan oleh wilayah yang sangat luas dengan tingkat kesulitan yang sangat tinggi, terutama transportasi dan komunikasi, sehingga banyak SD di kampung-kampung terpencil tidak mendapat perhatian. Pagawak menyatakan bahwa sekolah-sekolah yang sudah lama tidak beroperasi itu terlantar karena para gurunya meninggalkan tempat tugasnya sehingga para siswa tidak bersekolah lagi.
Sehingga dengan diresmikannya Kabupaten Mamberamo Tengah, pihaknya sudah melakukan pengecekan terhadap sekolah-sekolah dasar yang terlantar itu dan segera ditindaklanjuti dengan mengaktifkan kembali proses belajar mengajar. Alternatif lain yang ditempuh adalah menghapus keberadaan beberapa sekolah sementara siswanya akan di pindahkan ke sekolah terdekat guna meningkatkan pelayanan pendidikan di kabupaten ini.
Pagawak mengatakan, pihaknya juga sudah memprogramkan pendidikan berpola asrama guna menghasilkan sumber daya manusia berkualitas di kabupaten ini sehingga kelak bisa membangun daerahnya sendiri. "Saya juga sedang berjuang agar para siswa mulai dari SD sampai SMU di daerah ini bisa mengenyam pendidikan secara gratis tanpa membayar uang sekolah, karena dana Otonomi Khusus Papua yang disediakan pemerintah cukup besar," kata Pagawak. Sementara itu di bidang fisik Pemda juga sedang menyiapkan lokasi pembangunan sekolah di Taria. Perhatian juga ditunjukkan Pagawak terhadap keberadaan putra-putri Memberamo Tengah yang sedang menuntut ilmu di Jayapura. Beberapa waktu lalu Pagawak turun langsung meninjau pembangunan Asrama mahasiswa Memberamo Tengah yang sementara ini dalam tahap penyelesaian di Jayapura. “Rencananya asrama ini akan diresmikan dalam waktu dekat setelah pemilihan Presiden RI,“ kata Alumni APDN Yoka ini.
Kesehatan
Sementara itu melihat kondisi kesehatan masyarakat Memberamo Tengah yang belum memenuhi standar hidup sehat, dan rawan terhadap penyakit, maka kesehatan Pagawak juga bergerak cepat untuk mengantisipasi hal tersebut dengan mengadakan pelatihan pemantapan manajemen Puskesmas dalam menunjang pelayanan kesehatan di kampung kampung, yang dilaksanakan di Baliem Pilamo, 15 hingga 20 Juni 2009 lalu. “Pelatihan ini kami lakukan untuk meningkatkat kualitas SDM tenaga kesehatan untuk meningkatkat kualitas pelayanan, yang diharapkan bisa meningkatkan standar kualitas hidup masyarakat daerah kami, ujarnya. Selain itu untuk mencegah merebaknya kasus HIV-AIDS, di Memberamo Tengah“. Pihaknya juga telah menyelenggarakan penyuluhan HIV-AIDS, yang diselenggarakan di Distrik Kelila, 6 Juni 2009 lalu. “Penyuluhan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan warga terhadap HIV-AIDS, termasuk penularan dan dampaknya bagi tubuh penderita, sehingga bisa melakukan antisipasi sejak dini,“ kata Pagawak.
Potensi Parawisata dan Investasi
Letak daerah otonomi baru Kabupaten Mamberamo Tengah berada pada posisi memanjang mengikuti letak alam, yang mewarnai keindahan panorama yang melukiskan indah gunung, mata air jernih (berwarna kebiruan ) yang mengalir kearah bawah lembah Mamberamo, Tariya, Megambelis yang merupakan area potensi wisata yang menjanjikan.
Potensi wisata lain Memberamo Tengah yang saat ini sedang hangat dibicarakan banyak pihak seperti Kawasan Gunung Foja, (baca : Foja Edisi 2) yang merupakan habitat hidup berbagai flora dan fauna yang tidak dapat ditemukan di belahan dunia lain seperti jenis palem-paleman, spesies rotan, katak mata jaring (Nyctimytes fluviatilis), dan yang paling spektakuler dengan penemuan kanguru pohon mantel emas (dendrolagus pulcheerrimus). Selain potensi pariwisata, terdapat juga potensi investasi besar yaitu sungai Memberamo yang panjangnya 800 km dengan wilayah resapan mencapai 138.877 km2, atau hampir sepertiga luas Papua. Debit air Sungai Mamberamo 5.500 meter kubik (m3) per detik, sehingga bisa dijadikan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) raksasa di daerah itu.
Dari 800 km panjang Sungai Mamberamo, 160 km di antaranya dapat dilayari. Walau jangkauan pelayaran cuma 160 km, tetapi bisa menjadi urat nadi pelayaran melintasi wilayah pedalaman Papua.
Bersama anak-anak sungainya, Sungai Mamberamo membentuk daerah aliran sungai (DAS) yang sangat luas meliputi Kabupaten Jayawijaya, Yapen Waropen, dan Nabire. Sungai yang sangat panjang dan berkelok-kelok ini membentuk sebagian batas alam antara Kabupaten Jayapura, Nabire, Yapen Waropen, dan Jayawijaya.
Berdasarkan penelitian Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Nippon Koei tahun 1983 menunjukkan, debit air Sungai Mamberamo 5.500 m3 per detik. Dan, dari empat lokasi penelitian untuk pembangunan PLTA akan dapat dihasilkan listrik hingga 20.000 megawatt (MW). Potensi sungai yang sangat besar, tetapi murah ini bisa ditujukan untuk pengembangan industri berat maupun kegiatan industri lainya.
Selain aktif bergerak di daerahnya David Pagawak juga melakukan berbagai pendekatan ke pusat. Beberapa waktu lalu pagawak berangkat ke Jakarta untuk bertemu dengan kepala BAPPENAS, Paskah Suzetta. Kunjungan ini dimaksudkan selain melaporkan pencapaian pembangunan di daerahnya, Pagawak juga berusaha melakukan permohonan bantuan dana untuk menunjang kegiatan pembangunan di daerahnya. Perjuangan untuk meningkatkan kesejahteraan warganya juga nampak ketika pihak Departemen Sosial RI beberapa waktu lalu menyerahkan bantuan bagi warga Memberamo Tengah, berupa peralatan rumah tangga, pakaian seragam sekolah, pakaian selimut, dan lain-lain.
Beberapa agenda kegiatan Pemda Memberamo Tengah yang telah dilaksanakan seperti Musrenbang tingkat Kabupaten, dan tingkat provinsi, Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Distrik, dan Kabupaten, dan Seminar Daerah Dalam Angka (DDA) Dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Menurut Pagawak masih banyak Agenda ke depan yang harus dilaksanakan seperti Pembentukan Kelembagaan Eksekutif dan legislatif, Mensukseskan Pemilu 2009 dan Pilpres, Menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, Melantik Ketua DPRD dan anggota DPRD terpilih, Melaksanakan Pilkada untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Definitif, Meningkatkan kualitas Infrastruktur, Pembinaan Pemerintahan Desa/ Kampung, dan Meletakkan Dasar Pembangunan Kabupaten Mamberamo Tengah untuk tahun yang akan datang.
Pagawak mengakui bahwa tugas utama yang harus dilakukan sebagai bupati caretaker adalah mempersiapkan kelengkapan kelembagaan, termasuk DPRD setempat serta administrasi pemerintahan, bukan pembangunan fisik.
Namun dengan waktu singkat dan dana yang terbatas dia berupaya untuk berbuat sesuatu yang dapat dinikmati masyarakat. Pemerintah RI memberikan kepercayaan kepada saya sebagai penjabat Bupati, tetapi saya tidak mampu untuk melaksanakan tugas-tugas ke depan jika dikerjakan sendiri. Saya berharap adanya persamaan persepsi antara pemerintah dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda dan seluruh lapisan masyarakat untuk membangun Kabupaten Mamberamo Tengah. Untuk itu saya memohon dukungan, masukan dan saran, koreksi dari semua pihak guna meletakkan dasar pembangunan yang kuat demi masa depan bangsa, jadi mari kita membangun dalam kasih,”. Nabuwa Kabua Yabu Eruwok. (Pat/R3)
Kondisi pedalaman Papua yang sebagian besar merupakan pegunungan dan akses yang sulit menyebabkan ketertinggalan yang cukup jauh dari daerah lain. Untuk lebih mendekatkan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat, maka Kabupaten Jayawijaya kemudian dimekarkan menjadi beberapa kabupaten, dan melalui Undang-Undang No.3 Tahun 2008 lahirlah Kabupaten Memberamo Tengah dengan Kobakma sebagai ibukotanya. Wilayah administrasi Kabupaten Memberamo Tengah sendiri di kelilingi oleh beberapa kabupaten dimana sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Yalimo dan Kabupaten Jayapura, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tolikara, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Memberamo Raya, dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Jayawijaya, sebagai kabupaten induk. Dengan luas Wilayah 1.705 Km2, dan jumlah penduduknya sebesar 70.000 jiwa maka ini merupakan modal utama dari Memberamo Tengah untuk merangkak hingga akhirnya berdiri tegak sejajar dengan kabupaten lainnya di Papua. Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di kabupatem muda tersebut diperlukan seorang leader yang dianggap mampu dan mempunyai konsep yang jelas kedepannya. Untuk itu tampillah David Pagawak S.Sos yang ditujuk sebagai caretaker Bupati untuk merintis sebuah jalan menuju arah kemajuan yang dicita-citakan masyarakat Memberamo Tengah. David pagawak sendiri merupakan figur yang dianggap tepat setelah sebelumnya dinilai sukses membuktikan kapasitasnya sebagai Kepala Dinas Kebersihan Dan Pertamanan Kabupaten Jayawijaya.
Visi dan Misi
Demi pertumbuhan dan percepatan Pembangunan Memberamo Tengah Pemerintah daerah kemudian merumuskan Visi Mewujudkan masyarakat Kabupaten Mamberamo Tengah menjadi saluran berkat bagi semua suku bangsa dan sejahtera beriman, bermartabat serta berwawasan lingkungan. Visi ini kemudian dijabarkan dalam Misi sebagai berikut :
1. Terwujudnya kesadaran bangsa dalam bingkai NKRI melalui pembinaan agama, adat dan sosial budaya
2. Terciptanya tata ruang wilayah dan kota Kabupaten Mamberamo Tengah yang berwawasan lingkungan.
3. Terwujudnya pemerintahan yang bersih, berwibawa, akuntabilitas dan bermartabat melalui pembentukan struktur organinsasi dan tata pemerintahan daerah Kabupaten Memberamo Tengah dengan prinsip “Kaya Fungsi dan “Miskin Struktur.
4. Terbangunnya Infrastruktur jalan, jembatan dan fasilitas umum, sarana perekonomian, kesehatan, pendidikan Kabupaten Mamberamo Tengah dengan pendekatan wawasan lingkungan.
5. Menciptakan pusat pengembagan kota kecil di setiap distrik untuk memperkuat sektor sektor unggulan guna meningkatkan pendapatan dan swadaya masyarakat menuju kemandirian yang permanen dan kokoh.
Mengejar Ketertinggalan
Seperti halnya sebagian besar daerah di wilayah pegunungan Papua, Memberamo Tengah juga memiliki topografi yang yang terdiri dari bukit, lembah. Kondisi ini mengakibatkan mobilisasi akses keluar masuk wilayah Memberamo Tengah merupakan masalah utama dalam membangun Kabupaten ini. Tidak ingin membuang-buang waktu Pagawak memulai langkah besarnya dengan melengkapi struktur Sepuluh orang pejabat eselon II, III dan IV di lingkungan pemerintah Kabupaten Memberamo Tengah diambil sumpah dan janji jabatannya oleh Penjabat Bupati Memberamo Tengah, David Pagawak, S.Sos di Gedung Mas Budi Wamena. Berdasarkan SK Gubernur nomor SK.821.2-042 tanggal 04 Februari 2009 dan SK. 821.2-4364 tanggal 18 Desember 2008. Para pejabat yang dilantik yaitu, 2 orang pejabat eselon II yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala Distrik Kobakma dan Pelaksana Tugas Kepala Distrik Kelila, 7 orang pejabat eselon III dan 1 orang pejabat eselon IV. “Mereka yang dilantik merupakan aparat yang dibutuhan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Kepercayaan ini merupakan suatu kebanggaan, oleh sebab itu saya menghimbau kepada pejabat yang baru dilantik, agar dapat menjalankan tanggungjawab dengan baik,” ujar David Pagawak ketika itu.
Infrastruktur
Bupati Mamberamo Tengah David Pagawak, Rabu (4/3) mencanangkan dimulainya pembangunan infrastruktur di daerahnya. Hal itu dikatakan Pagawak dalam suatu ibadah syukuran dipimpin Pdt. Fredy Ayomi di halaman Kantor Distrik Megabilis, awal April lalu.
Pencanangan pembangunan di kabupaten baru itu ditandai dengan pengoperasian alat berat (eksavator) dan dam truk langsung oleh Bupati David Pagawak yang mendapat sambutan tepuk tangan masyarakat daerah itu.
Pagawak mengatakan kehadiran alat berat di daerahnya itu merupakan anugerah Tuhan karena kabupaten ini belum memiliki jalan darat maupun angkutan sungai. Alat berat tersebut bisa berada di Taria Distrik Megabilis yang terletak di pedalaman Papua.
Sementara mobilisasi alat berat, serta kebutuhan lain kedaerahnya, Pagawak, bekerjasama dengan PT Marta Buana Abadi (MBA), mendatangkan pesawat Heli Kamov 3211 BC PK-JTC dan Pilatus 6, dengan baseops di Bandara Sentani,.
Heli Kamov ini mempunyai kapasistas penumpang sebanyak 13 orang, dan beban muatan maksimal 5 ton atau tergantung dari jarak tempuhnya. Helikopter buatan Rusia ini dibeli oleh perusahaan Korea, yang didatangkan ke Indonesia melalui PT Marta Teknik.
Menurut Pagawak perusahaan yang memasukkan alat berat ke kabupaten yang dipimpinnya itu bekerja menggunakan modalnya sendiri karena Pemkab Mamteng belum memiliki dana yang besar.
Walaupun Pemkab Mamteng belum mengeluarkan dana untuk membayar heli Kamov maupun alat-alat berat tersebut, saat ini peralatan itu sudah berada di Mamteng. Ini membuktikan bahwa perusahaan pemilik heli maupun alat berat mau membantu rakyat Papua, khususnya yang berada di kampung-kampung terpencil di pedalaman. Bupati Pagawak meminta masyarakat di daerahnya agar mendukung program pembangunan yang akan dilaksanakan pihaknya, termasuk membantu perusahaan-perusahaan yang akan membangun Memberamo tengah.
Untuk membuka keterisolasian daerah, pihaknya akan membuka jalan tembus dari dataran rendah ke dataran pegunungan tengah poros Taria- Kobakma - Wolo - Daria - Wamena.
Diharapkan dengan pembangunan jalan tersebut, kabupaten ini akan terbuka sehingga masyarakat dapat dengan mudah memasarkan hasil pertanian, perkebunan dan buah-buahan ke ibu kota kabupaten tetangganya seperti Jayawijaya, Tolikara, dan Mamberamo Raya.
Direncanakan Distrik Taria akan dijadikan kawasan pertanian dan peternakan. Sementara, pusat pemerintahan berada di tengah-tengah antara Distrik Megabilis dan Distrik Kobakma. Selain akses darat Memberamo tengah juga sedang berusaha memperluas dan memperpanjang lapangan terbang Taria, untuk memperlacar dan meningkatkan frekuensi penerbangan ke daerah ini.
Pendidikan
Sebelum berdiri sebagai sebuah kabupaten banyak Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Mamberamo Tengah, sudah lama tidak menjalankan aktivitas belajar-mengajar karena tidak punya tenaga guru.
Keadaan ini diperparah oleh kondisi gedung sekolah yang rusak berat.
Sekolah-sekolah dasar yang terlantar itu umumnya berada di kampung-kampung yang terisolasi.
Hal ini diakibatkan oleh wilayah yang sangat luas dengan tingkat kesulitan yang sangat tinggi, terutama transportasi dan komunikasi, sehingga banyak SD di kampung-kampung terpencil tidak mendapat perhatian. Pagawak menyatakan bahwa sekolah-sekolah yang sudah lama tidak beroperasi itu terlantar karena para gurunya meninggalkan tempat tugasnya sehingga para siswa tidak bersekolah lagi.
Sehingga dengan diresmikannya Kabupaten Mamberamo Tengah, pihaknya sudah melakukan pengecekan terhadap sekolah-sekolah dasar yang terlantar itu dan segera ditindaklanjuti dengan mengaktifkan kembali proses belajar mengajar. Alternatif lain yang ditempuh adalah menghapus keberadaan beberapa sekolah sementara siswanya akan di pindahkan ke sekolah terdekat guna meningkatkan pelayanan pendidikan di kabupaten ini.
Pagawak mengatakan, pihaknya juga sudah memprogramkan pendidikan berpola asrama guna menghasilkan sumber daya manusia berkualitas di kabupaten ini sehingga kelak bisa membangun daerahnya sendiri. "Saya juga sedang berjuang agar para siswa mulai dari SD sampai SMU di daerah ini bisa mengenyam pendidikan secara gratis tanpa membayar uang sekolah, karena dana Otonomi Khusus Papua yang disediakan pemerintah cukup besar," kata Pagawak. Sementara itu di bidang fisik Pemda juga sedang menyiapkan lokasi pembangunan sekolah di Taria. Perhatian juga ditunjukkan Pagawak terhadap keberadaan putra-putri Memberamo Tengah yang sedang menuntut ilmu di Jayapura. Beberapa waktu lalu Pagawak turun langsung meninjau pembangunan Asrama mahasiswa Memberamo Tengah yang sementara ini dalam tahap penyelesaian di Jayapura. “Rencananya asrama ini akan diresmikan dalam waktu dekat setelah pemilihan Presiden RI,“ kata Alumni APDN Yoka ini.
Kesehatan
Sementara itu melihat kondisi kesehatan masyarakat Memberamo Tengah yang belum memenuhi standar hidup sehat, dan rawan terhadap penyakit, maka kesehatan Pagawak juga bergerak cepat untuk mengantisipasi hal tersebut dengan mengadakan pelatihan pemantapan manajemen Puskesmas dalam menunjang pelayanan kesehatan di kampung kampung, yang dilaksanakan di Baliem Pilamo, 15 hingga 20 Juni 2009 lalu. “Pelatihan ini kami lakukan untuk meningkatkat kualitas SDM tenaga kesehatan untuk meningkatkat kualitas pelayanan, yang diharapkan bisa meningkatkan standar kualitas hidup masyarakat daerah kami, ujarnya. Selain itu untuk mencegah merebaknya kasus HIV-AIDS, di Memberamo Tengah“. Pihaknya juga telah menyelenggarakan penyuluhan HIV-AIDS, yang diselenggarakan di Distrik Kelila, 6 Juni 2009 lalu. “Penyuluhan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan warga terhadap HIV-AIDS, termasuk penularan dan dampaknya bagi tubuh penderita, sehingga bisa melakukan antisipasi sejak dini,“ kata Pagawak.
Potensi Parawisata dan Investasi
Letak daerah otonomi baru Kabupaten Mamberamo Tengah berada pada posisi memanjang mengikuti letak alam, yang mewarnai keindahan panorama yang melukiskan indah gunung, mata air jernih (berwarna kebiruan ) yang mengalir kearah bawah lembah Mamberamo, Tariya, Megambelis yang merupakan area potensi wisata yang menjanjikan.
Potensi wisata lain Memberamo Tengah yang saat ini sedang hangat dibicarakan banyak pihak seperti Kawasan Gunung Foja, (baca : Foja Edisi 2) yang merupakan habitat hidup berbagai flora dan fauna yang tidak dapat ditemukan di belahan dunia lain seperti jenis palem-paleman, spesies rotan, katak mata jaring (Nyctimytes fluviatilis), dan yang paling spektakuler dengan penemuan kanguru pohon mantel emas (dendrolagus pulcheerrimus). Selain potensi pariwisata, terdapat juga potensi investasi besar yaitu sungai Memberamo yang panjangnya 800 km dengan wilayah resapan mencapai 138.877 km2, atau hampir sepertiga luas Papua. Debit air Sungai Mamberamo 5.500 meter kubik (m3) per detik, sehingga bisa dijadikan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) raksasa di daerah itu.
Dari 800 km panjang Sungai Mamberamo, 160 km di antaranya dapat dilayari. Walau jangkauan pelayaran cuma 160 km, tetapi bisa menjadi urat nadi pelayaran melintasi wilayah pedalaman Papua.
Bersama anak-anak sungainya, Sungai Mamberamo membentuk daerah aliran sungai (DAS) yang sangat luas meliputi Kabupaten Jayawijaya, Yapen Waropen, dan Nabire. Sungai yang sangat panjang dan berkelok-kelok ini membentuk sebagian batas alam antara Kabupaten Jayapura, Nabire, Yapen Waropen, dan Jayawijaya.
Berdasarkan penelitian Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Nippon Koei tahun 1983 menunjukkan, debit air Sungai Mamberamo 5.500 m3 per detik. Dan, dari empat lokasi penelitian untuk pembangunan PLTA akan dapat dihasilkan listrik hingga 20.000 megawatt (MW). Potensi sungai yang sangat besar, tetapi murah ini bisa ditujukan untuk pengembangan industri berat maupun kegiatan industri lainya.
***
Komitmen sang CaratakerSelain aktif bergerak di daerahnya David Pagawak juga melakukan berbagai pendekatan ke pusat. Beberapa waktu lalu pagawak berangkat ke Jakarta untuk bertemu dengan kepala BAPPENAS, Paskah Suzetta. Kunjungan ini dimaksudkan selain melaporkan pencapaian pembangunan di daerahnya, Pagawak juga berusaha melakukan permohonan bantuan dana untuk menunjang kegiatan pembangunan di daerahnya. Perjuangan untuk meningkatkan kesejahteraan warganya juga nampak ketika pihak Departemen Sosial RI beberapa waktu lalu menyerahkan bantuan bagi warga Memberamo Tengah, berupa peralatan rumah tangga, pakaian seragam sekolah, pakaian selimut, dan lain-lain.
Beberapa agenda kegiatan Pemda Memberamo Tengah yang telah dilaksanakan seperti Musrenbang tingkat Kabupaten, dan tingkat provinsi, Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Distrik, dan Kabupaten, dan Seminar Daerah Dalam Angka (DDA) Dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Menurut Pagawak masih banyak Agenda ke depan yang harus dilaksanakan seperti Pembentukan Kelembagaan Eksekutif dan legislatif, Mensukseskan Pemilu 2009 dan Pilpres, Menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, Melantik Ketua DPRD dan anggota DPRD terpilih, Melaksanakan Pilkada untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Definitif, Meningkatkan kualitas Infrastruktur, Pembinaan Pemerintahan Desa/ Kampung, dan Meletakkan Dasar Pembangunan Kabupaten Mamberamo Tengah untuk tahun yang akan datang.
Pagawak mengakui bahwa tugas utama yang harus dilakukan sebagai bupati caretaker adalah mempersiapkan kelengkapan kelembagaan, termasuk DPRD setempat serta administrasi pemerintahan, bukan pembangunan fisik.
Namun dengan waktu singkat dan dana yang terbatas dia berupaya untuk berbuat sesuatu yang dapat dinikmati masyarakat. Pemerintah RI memberikan kepercayaan kepada saya sebagai penjabat Bupati, tetapi saya tidak mampu untuk melaksanakan tugas-tugas ke depan jika dikerjakan sendiri. Saya berharap adanya persamaan persepsi antara pemerintah dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda dan seluruh lapisan masyarakat untuk membangun Kabupaten Mamberamo Tengah. Untuk itu saya memohon dukungan, masukan dan saran, koreksi dari semua pihak guna meletakkan dasar pembangunan yang kuat demi masa depan bangsa, jadi mari kita membangun dalam kasih,”. Nabuwa Kabua Yabu Eruwok. (Pat/R3)
mantap sudah,tinggal d laksanakan saja...
BalasHapusmoga targetnya berjalan sesuai rencana yang di buat @_^
saat ini dibutuhkan adalah pelaksaan dilapangan bukan sekedar tulisan terlihat
BalasHapus