Rabu, 25 November 2009

THE MORNING STAR,


MERAMBAH DIVISI I LIGA INDONESIA

Kondisi alam geografis yang keras, tidak menjadi halangan bagi talenta-talenta berbakat asal Pegunungan Bintang untuk terus berprestasi. Walaupun baru terbentuk secara resmi pada tanggal 20 November 2003, namun mereka terus menunjukkan grafik peningkatan penampilan. Memulai kiprahnya ditahun 2005, di kompetisi divisi III Liga Indonesia Zone Papua, di Timika, Persatuan Sepakbola Pegunungan Bintang (Persigubin) langsung lolos ke kompetisi Divisi II PSSI, dengan menyandang status peringkat empat diakhir kompetisi. Pada tahun 2006 berlaga di kompetisi Divisi II di Palu Sulawesi Tengah dan hanya menempati Peringkat Lima sehingga mereka terpaksa menunda ambisinya untuk naik ke kasta kompetisi yang lebih tinggi. Kegagalan itu tidak menyurutkan semangat persigubin untuk tetap berprestasi. “Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, menjadi pelecut semangat mereka,” kata Manejer Persigubin Drs. Theodorus Sitokdana. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan promosi ke Divisi I Liga Indonesia PSSI pada tahun 2007, dengan bergabung di grup VIII, hingga sekarang.
Prestasi The Morning Star, demikian julukan Persigubin tidak hanya sampai disitu, buktinya tercatat beberapa orang pemainnya disumbangkan untuk tim PON Papua di Kalimantan Timur Lalu. Penampilan ciamik nama- nama seperti Vendri Mofu, yang saat ini sudah bergabung dengan Persiwa Wamena, Yohanes Tjoe, Ilfred So, Alex Yarangga, dan Yulianus Goo, berhasil memikat perhatian pelatih Sepakbola tim PON Papua Rully Nere.
Bahkan pada sebuah laga persahabatan pemanasan Pra kompetisi liga Indonesia beberapa bulan lalu Tim Persigubin berhasil menahan seri saudara tuanya tim Mutiara Hitam, Persipura Jayapura. “Striker kawakan seperti Boaz Salossa bahkan tidak mampu menjebol gawang kami,” kata sang manejer bangga.
Menurut Drs. Theodorus Sitokdana, yang juga Wakil Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang yang menjadi ciri khas dari tim Persigubin adalah permainan kolektif dan kerjasama yang baik.
Sistem pembinaan yang berjenjang diharapkan mampu menghasilkan pemain yang berkualitas sehingga dapat mengharumkan nama Pegunungan Bintang, Papua, bahkan Indonesia. “ Saat ini kami telah melakukan pembinaan berdasarkan kelompok umur, yaitu kelompok umur dibawah 12 tahun, dibawah 15 tahun, dibawah 18 tahun, dan dibawah 21 tahun. Kami berusaha untuk mengelola klub secara professional, dimulai dengan nilai kontrak dan gaji para pemain yang tertera diatas perjanjian hitam putih, hingga transfer pemain, sehingga bila ada klub lain yang menginginkan pemain Persigubin, harus melalui transfer dan administrasi yang jelas, ” ungkap Theodorus. Kini Persigubin mulai berbenah, dengan merencanakan pembangunan stadion yang layak menggelar pertandingan berskala nasional, sehingga tidak heran jika suatu saat nama Persigubin akan diperhitungkan di kancah sepakbola Nasional seperti kedua saudara tuanya yakni Mutiara Hitam Persipura Jayapura dan Badai Pegunungan Tengah, Persiwa Wamena. Maju terus, bravo sang Bintang Pagi. Yepmum, telepe, asbe, labmum, jelako.(Yen, Pat/CR 8)
Profil Persigubin
Berdiri : 20 November 2003
Julukan : “ The MORNING STAR TEAM ”
Alamat : Jl. Yapimakot – Oksibil Pegunungan Bintang
Telepon : 0967 – 594765 (sementara)
Faksimile : 0967 – 594765 (sementara)
Kostum : Orange - Hijau
Website : persigubin@yahoo.com
Stadion :
Kapasitas :
Ketua Umum : Drs. Theo B.Opki
Manajer : Drs. Theodorus Sitokdana
Pelatih :
Suporter : Persigubin Mania

Pendiri : Pieter Kalakmabin – Nicolaus Uropmabin
Arnold Uropka – Drs. Theo B. Opki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar