Senin, 30 November 2009

Membentuk Karakter Dan Mental Lewat Olahraga Beladiri




Kushin Ryu ; “Jiwa yang besar disertai akal budi pekerti yang luhur dan memiliki ilmu yang tinggi dan percaya diri dapat membela diri dengan tangan kosong,”.

Sejarah KKI
Pendiri Kushin Ryu Karatedo adalah Kiyotada Sannosuke Ueshima di wilayah Hyogo (Kobe), di kota Akou, Jepang. Aliran perguruan KKI (Kushin Ryu M Karate-do Indonesia) lahir pertama kali di Bandung, Jawa Barat, pada tahun 1966. Organisasinya sendiri resmi berdiri setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 11 April 1967. Aliran Kushin Ryu di Indonesia diperkenalkan oleh Sensei Horyu Sinya Matsuzaki, yang kini menyandang gelar sebagai Presiden Kushin Ryu Se-Dunia. Aliran perguruan KKI (Kushin Ryu M Karate-do Indonesia) lahir pertama kali di Bandung, Jawa Barat, pada tahun 1966. Organisasinya sendiri resmi berdiri setahun kemudian, tepatnya pada tanggal 11 April 1967. Aliran Kushin Ryu di Indonesia diperkenalkan oleh Sensei Horyu Sinya Matsuzaki, yang kini menyandang gelar sebagai Presiden Kushin Ryu Se-Dunia.

KKI Papua
KKI sendiri masuk ke Papua pada tahun 1967, yang diperkenalkan oleh anggota Detasmen Kavaleri Panser Cobra (Den Kav Ser Cobra), dengan pelatih Kopral Hermanto, Sersan Mudjabir, Sersan Mayor Sungkowo di kota Jayapura. Hingga saat ini KKI telah berkembang menjadi perguruan karate terbesar yang ada di Papua dan telah tersebar di hampir semua kabupaten dan Kota. Kepengurusan KKI untuk periode 2007/2011, dijabat oleh Alex Hasegem, pemegang Dan III Karate-Do, yang juga merupakan Wakil Gubernur Provinsi Papua, sementara Ketua Harian dipercayakan kepada Fannie Dimara (Dan II Karate-Do), yang juga anggota Komisi C DPRP Papua.
Menurut Fannie Dimara, hingga saat ini keanggotaan KKI Papua sudah mencapai lebih dari 1000 anggota. ”Fungsi dari Karate-Do itu sendiri adalah memberikan kemampuan kepada seseorang untuk menyadari bahwa daya potensi yang dimilikinya baik secara fisik, maupun spiritual, dapat dilatih melalui latihan yang tepat dan terarah, dengan tidak meninggalkan aspek-aspek penting dari Karate-Do, yaitu Karate Do sebagai seni beladiri, pembinaan mental dan fisik, sebagai sains, , dan olahraga pertandingan, dengan tujuan mengajarkan dan membentuk atlet sesuai tahapan dalam kurikulum untuk menciptakan atlet yang berkualitas, dan mempelajari teknik berkelahi, dalam keadaan mendesak,” kata Dimara. Pedoman Karate-Do KKI menrut Dimara yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, setia kepada bangsa dan tanah air Indonesia, bersifat jujur dan sportif, berjiwa tabah, berani, berjiwa suka menolong sesama, disiplin, dapat menguasai diri, bersifat ksatria dan sopan santun, dan setia kepada jiwa Karate-do.
Beberapa prestasi membanggakan yang pernah ditorehkan oleh KKI Papua seperti meloloskan enam atlet yang memperkuat tim karate Papua pada PON XVII Kalimantan Timur tahun 2008 lalu. Salah satunya Yolanda Asmuruf yang saat ini tercatat sebagai pemain Pelatnas sejak bulan Februari lalu di Kaltim untuk menghadapi Sea Games di laos Desember mendatang. Dalam bulan Juli lalu juga KKI Papua berhasil meloloskan 7 atletnya untuk mengikuti Seleknas, di Lampung, yang nantinya akan dipersiapkan untuk mengikuti Kejuaraan Nasional Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan Nasional pada 31 Juli hingga 2 Agustus 2009. Mereka diantaranya ; Adonia Wally (Kelas 48 Kg putri), Dian Yoku (dibawah 60 Kg putri), Vera Yoku (di atas 60 Kg putri), Yansen Ibo (di bawah 70 Kg putra), Jefry Pasaribu (di bawah 75 Kg putra), Charles W. (di bawah 66 Kg putra), dan Ryan Lukman (di bawah 55 Kg putra). ”Mereka adalah hasil seleksi daerah dari berbagai dojo di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom,” kata Dimara.
Di Kota Jayapura sendiri terdapat beberapa dojo KKI yang dilatih oleh para traineer handal seperti dojo BPD, dimana Alberth Pesulima (Dan IV Karate-Do) bertindak sebagai pelatih kepala didampingi oleh Lamuri Jumbo sebagai asisten pelatih (dan 3 Karate-Do). Menurut Alberth hingga saat ini anggota yang aktif di dojo BPD sebanyak 85 orang, yang terdiri dari berbagai kelompok umur. Sementara itu dojo Uncen, Abepura bertindak sebagai pelatih kepala yaitu Zakarias Sogorom (Dan IV Karate-do), dan asisten pelatih Rustam Sattuan (Dan III Karate-Do). ” Saat ini anggota kami kurang lebih 100 orang, yang sebagin besar merupakan pelajar dan Mahasiswa,” kata Irwan Rahim yang juga pengurus dojo Uncen. Selain dojo terdapat juga ranting Karate-Do yang telah terbentuk di beberapa sekolah.
Kini dengan semangat untuk memasyarakatkan olahraga Karate, KKI Papua semakin gencar menggiatkan pembentukan cabang di setiap kabupaten. ”Kami sedang menggiatkan pembentukan dan pembinaan cabang di setiap Kabupaten, sehingga masyarakat semakin mengenal olahraga ini sebagai sarana pembinaan mental dan fisik, terutama sebagai wadah bagi generasi muda untuk berprestasi dan tidak melakukan aktivitas yang merugikan diri sendiri dan masyarakat luas. Jika mereka punya kegiatan dan prestasi, maka paling tidak ini akan berdampak positif terhadap masa depan dan karakter dalam hidup bermasyarakat,” kata Dimara. (R3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar